Tangangan Menulis Hari ke - 109

#Tantangan Gurusiana#

"Put, bareng Abang kekampusnya", ajak Ade ketika melewati Puti yang berjalan gontai menuju gerbang komplek itu. "Ayoklah, kampus kita kan berdekatan, atau.. karena motor Abang jelek?" goda Ade melihat Puti masih diam dan ragu - ragu.

Ade adalah tetangganya yang juga tinggal bersama keluarga kakaknya. Status mereka sama. Mahasiswa, nompang tinggal sama kakak.

"Iya, boleh Bang", jawab Puti sambil duduk di sadel belakang.

Ade tersenyum nakal sambil berkata," Gitu donk, kitakan tetangga, sebelahan rumah lagi, berarti kita saudara, Puti kecil dari Abang, nah... berarti Puti adiknya Abang".

Puti hanya diam sambil mengiyakan ucapan Ade. Ya iyalah, Puti adik, kan usianya kecil dari Ade.

" Terima kasih Bang, udah ngantar Puti sampai ke kampus, oh ya Abang nggak telat kan?" tanya Puti ragu.

"Nggak Put, masih ada waktu 30 menit lagi, lagian kampus Abang dari sini cuma lima menit koq," jawab Ade santai. "Oh ya Put, boleh ya Abang minta jadwal kuliahnya Puti, jika kebetulan jam masuknya sama kita bisa berangkat bareng, ngapain naik angkot, mubazir diongkos", lanjut Ade.

" Ya....nanti Puti kasih dirumah", jawab Puti sambil mencari sesuatu dimata pemuda itu.

"Siip... Abang jalan dulu ya", pamit Ade sambil memutar motornya.

Puti masih tertegun melepas kepergian lelaki itu.

"Hey.... gebetan baru nih ye", tiba- tiba Yuli menepuk bahu Puti, sambil tertawa.

"Ah... nggak koq Yul, tetangga baru Aku, tiga bulan kenal", terang Puti sejujurnya.

"Ia ikut kakaknya yang ngontrak sebelah rumahku", lanjut Puti menjelaskan.

"Semoga aja nggak jatuh hati, kasihan Bang Andi tuh", lanjut Yuli sambil menggandeng tangan Puti menuju kelasnya siang itu.

"Yul, jangan sebut nama itu, sakit... ", bisik Puti dalam hatinya.

"Put, ntar Yuli nyontek tugasnya ya, ada yang belum clear bagi Yuli", rajuk Yuli begitu sampai di depan kelas.

"Boleh, silahkan", Puti menyerahkan tugas Writing 1 itu.

(bersambung)